Si serdadu berdiri tegak di balik kaca bus. Menatap dalam sang kekasih yang hendak pulang. Tak ada sepatah katapun terucap, namun matanya berbicara banyak hal. Bus pun melaju perlahan,sang serdadu melangkahkan kaki turut mengiringi.
"Selamat pulang kekasih. Demi cintaku pada negara, aku hendak berperang membela negaraku. Satu hal yang harus kamu tahu, di medan perang aku bukan hanya berperang melawan musuh negaraku, tapi aku juga berperang melawan diriku sendiri. Diriku yang penuh rasa rindu pada senyum manismu, pada sapaan manjamu di pagi hari aku terbangun, dan pada tempe goreng buatanmu itu".
Bus pun menghilang dari tatapan, telepon genggam si serdadu berdering. Pesan masuk dari 'wanitaku', begitu namanya di kontak sang serdadu. Si serdadu tersenyum dan berjalan kembali dengan gagahnya.
"Aku sangat mencintaimu dan aku setia menunggumu kembali" (bunyi pesan dari wanitanya).
"Aku sangat mencintaimu dan aku setia menunggumu kembali" (bunyi pesan dari wanitanya).
*End.
0 comments:
Post a Comment
Saya sangat berterima kasih anda bersedia memberikan komentar untuk tulisan saya. :-)