KEGIATAN
PEMBELAJARAN DI SMK MARSUDI LUHUR II DAN KAITANNYA DENGAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA
Oleh
: Lusiana Sandra Oey
Ada pepatah yang mengatakan “ala bisa karena biasa” yang dapat
diartikan jika ingin mahir maka harus terbiasa melakukannya terlebih dahulu.
Dengan demikian Program Pengalaman Lapangan (PPL) disediakan oleh universitas
untuk membantu mahasiswa keguruan berlatih di sekolah nyata dalam mempersiapkan
dirinya menjadi guru yang lebih baik nantinya. Dalam kesempatan ini, mahasiswi
berkesempatan melaksanakan PPL di SMK Marsudi Luhur II yang beralamat di jalan
Bintaran Kidul no.6 Yogyakarta. PPL dilaksanakan dengan sistem sebaran kurang
lebih selama empat bulan antara bulan Juli – Desember 2012.
SMK Marsudi Luhur II
memiliki gedung 3 lantai; lantai dasar untuk tempat praktek dan bengkel kerja,
lantai dua untuk ruang kelas X, ruang guru, serta perpustakaan dan lantai tiga
untuk ruang kelas XI dan XII. Halaman tengah merupakan lahan kosong yang biasa
digunakan untuk tempat parkir sepeda motor. Gedung SMK Marsudi Luhur II
Yogyakarta bediri di atas tanah seluas 3747 m2. Secara fisik sekolah
ini memiliki gedung yang permanen dan cukup memadai. Lokasinya bersebelahan
dengan SMK Marsudi Luhur I dan SMA Marsudi Luhur serta pemukiman warga.
Pendidikan
yang diselenggarakan adalah bidang keahlian :Teknik Elektro dengan program
keahlian : Teknik Audio Video dan bidang keahlian : Teknik Mesin dengan program
keahlian : Teknik Mekanik Otomotif. Program ini dipilih Karena keterserapan
lulusan di Perusahaan dan Industri dari kedua program keahlian di atas yang
terbesar prosentasenya, demikian juga peluang untuk mandiri atau berwirausaha
sangat banyak dibutuhkan oleh masyarakat.
Sistem
pendidikan menggunakan sistem semester seperti halnya sekolah-sekolah lain, sedangkan
dalam penyelenggaraan pendidikan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang dimulai pada tahun 2006/2007. Pengajar di SMK Marsudi
Luhur II Yogyakarta berjenjang pendidikan sarjana (S-1) dan diploma (D-3) yang berstatus sebagai
pegawai tetap dan pegawai tidak tetap. Keseluruhan berjumlah 38 guru dan 15
karyawan. Jumlah siswa ada 363 orang, dengan jumlah siswi hanya 2 orang.
Fasilitas yang
ada di ruang kelas yaitu meja dan kursi guru, meja dan kursi siswa, papan tulis
(white board), penghapus papan tulis,
papan informasi, papan visi dan misi sekolah, dan speaker yang terhubung dari
kantor guru. Fasilitas multimedia yang disediakan adalah proyektor, viewer, dan
komputer.
Visi penggunaan
multimedia mengacu pada visi sekolah yaitu mempersiapkan tamatan yang
berkualitas yang siap masuk dunia kerja baik tingkat nasional, regional maupun
internasional serta mempersiapkan tamatan untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Kegiatan guru
secara umum adalah mengajar di dalam kelas yang dimulai pada jam pelajaran
pertama sampai jam pelajaran terakhir dengan lama 1 jam pelajarannya yaitu 45
menit. Setiap hari pelajaran dimulai pukul 07.00 WIB. Pada hari Senin pelajaran
berakhir pukul 13.30 WIB dan berlaku untuk semua kelas. Hari Selasa, Rabu dan
Kamis pelajaran berakhir pukul 13.30 WIB bagi siswa kelas XII dan berakhir
pukul 12.45 WIB bagi siswa kelas X dan XI, hari Jum’at berakhir pada pukul
11.30 WIB, dan hari Sabtu pada pukul 12.45 WIB. Disamping mengajar, beberapa
guru ditugaskan untuk menjadi guru piket secara bergantian setiap harinya dan
bertugas untuk mengawasi ketertiban siswa.
Setelah
mengobservasi aktifitas guru dan siswa di beberapa kelas praktikan melihat
bahwa dalam proses belajar mengajar, kebanyakan guru lebih sering menggunakan
metode ceramah aktif. Khusus untuk pelajaran fisika, guru sama sekali tidak
pernah menggunakan multimedia dalam pembelajaran. Guru seringnya memberikan
pelajaran kemudian memberikan latihan soal kepada siswa dan di akhir
pembelajaran memberikan kesimpulan dan catatan serta terkadang memberikan tugas
untuk dikerjakan di rumah.
Guru dan
beberapa siswa saling berinteraksi dengan baik oleh karena guru selalu
memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanggapi maupun bertanya tentang
materi yang baru saja dijelaskan oleh guru. Beberapa siswa lainnya kerap tidak
memperhatikan guru,sibuk sendiri dan bahkan ribut. Untuk siswa-siswa seperti
ini, guru biasanya langsung menegur atau menghampiri dan menegurnya dengan
santai. Sesekali guru bergurau, kelas ramai sebentar dan kemudian guru
melanjutkan pembelajaran.
Dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran mengenai hukum Newton di kelas X, praktikan
mencoba menggunakan multimedia berupa laptop, proyektor, dan sebagai viewernya
di kelas digunakan white board berhubung
di tiap kelas tidak tersedia viewer secara khusus. Praktikan juga menampilkan
slide power point berupa ringkasan materi yang dibuat menarik dan menggunakan
gambar dan animasi bergerak sebagai pengantar untuk masuk ke dalam inti materi
kemudian memberikan berbagai pertanyaan untuk memancing siswa berpikir mengenai
materi yang akan diberikan. Praktikan juga melaksanakan pembelajaran yang
kontekstual, dan untuk itu pula digunakan demonstrasi-demonstrasi baik yang
bisa dilakukan secara langsung di kelas maupun dilihat pada demonstrasi yang
ditampilkan dari komputer.
Interaksi baik
juga terjadi antara siswa dan praktikan. Siswa terlihat antusias mengikuti
pembelajaran dan aktif menjawab ketika ditanyai seputar gambar-gambar dan
animasi,demonstrasi maupun simulasi yang ditampilkan. Siswa pun diminta
memberikan kesimpulan mengenai fenomena yang ditampilkan. Di akhir
pembelajaran, untuk menguji kemampuan siswa terhadap materi yang baru saja
dipelajari, praktikan selalu mengadakan kuis. Hasilnya sangat memuaskan sampai
ketika kuis lisan pun siswa bisa menyebutkan dengan baik. Guru pembimbing
memberikan respon positif terhadap media yang digunakan praktikan. Ini
merupakan pengalaman positif yang didapatkan oleh praktikan. Namun di luar
daripada itu, adapula hambatan-hambatan yang juga ditemukan, salah satunya
yaitu beberapa siswa kerap ribut di kelas dan mengganggu siswa yang lainnya dan
praktikan terkadang sulit untuk menanganinya.
Dengan hal
positif yang didapatkan ketika praktikan menggunakan multimedia pada pembelajaran
di kelas ini, praktikan setuju bahwa multimedia bisa meningkatkan prestasi
belajar fisika siswa SMK Marsudi Luhur II dan bisa saja untuk siswa-siswa di
sekolah lain yang sudah jenuh dengan metode ceramah yang digunakan oleh gurunya
terus-menerus. Selain itu dengan menggunakan multimedia bisa membuat siswa
lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, pembelajaran pun
tidak menjadi kaku serta guru pun bisa mengkomunikasikan maksud materi dengan
baik.
Sejauh ini
kelemahan dalam penggunaan multimedia yang ditemukan oleh praktikan yaitu jika
alat multimedia yang digunakan mengalami masalah, maka pembelajaran untuk hari
itu harus dilaksanakan dengan strategi lainnya. Selain itu jika media yang ditampilkan
misalnya simulasi yang tidak menarik kadang membuat siswa menjadi tidak
tertarik untuk memperhatikan sehingga maksud guru tidak tersampaikan secara
baik. Jika menggunakan simulasi pun, siswa harus disuruh mencoba sendiri
sehingga bisa mengingat secara baik dibanding dengan hanya memperhatikan saja,
namun kenyataannya waktu yang tersedia untuk PBM tidak mungkin cukup jika semua
siswa disuruh mencoba di depan kelas.
Media yang bisa
dirancang oleh praktikan antara lain percobaan sederhana yang bisa dilakukan di
kelas contohnya gelas diletakkan di atas kertas kemudian kertas ditarik secara
cepat dan terlihat gelas tetap pada posisi mula-mula, ini untuk menjelaskan
hukum I Newton. Media berikut handout
siswa berisi ringkasan materi yang diberi gambar-gambar mengenai fenomena yang
terjadi terkait materi, latihan-latihan soal, dan kata-kata motivasi untuk
siswa untuk bisa meningkatkan minat belajarnya.
Praktikan juga
bisa merancang demonstrasi-demonstrasi sederhana untuk dilakukan di kelas dan
tidak lupa melibatkan siswa. Contohnya demonstrasi dua oramg siswa yang saling
dorong namun tetap mempertahankan posisi masing-masing sehingga tidak ada yang
terjatuh untuk menjelaskan hukum Newton ketiga.
Pembuatan slide
power point selain berisi ringkasan materi, juga berisi gambar-gambar dan
animasi yang menarik bagi siswa sehingga siswa lebih antusias mengikuti
pembelajaran.
Media yang
terakhir yaitu pembuatan LKS untuk simulasi tertentu dan siswa ditugaskan untuk
mengerjakannya. Hal ini dipelajari praktikan ketika mengikuti perkuliahan di
kampus. Untuk pelaksanaannya pun harus menyiapkan waktu khusus terlebih dahulu.
Berbagai media
jika digunakan secara tepat dalam menyampaikan maksud guru terkait materi
pembelajaran maka akan membawa hasil yang baik untuk prestasi siswa sendiri.
Dan untuk itu penggunaan media juga harusnya dioptimalkan dengan sering
menggunakaannya dan dikembangkan sesuai perkembangan kebutuhan siswa akan media
itu sendiri.
0 comments:
Post a Comment
Saya sangat berterima kasih anda bersedia memberikan komentar untuk tulisan saya. :-)