Teman, hai teman.. Apa khabarmu?
Teman, katanya kemarin kue buatanmu hangus separuh karena kau lupa mengangkatnya dari oven?
Teman, masih selalu terbayang-bayang di pikiranku dan hatiku betapa lezatnya masakanmu, tak ada saingannya di dunia ini.
Teman, hari-hari berganti dan aku harus jauh darimu. Waktu terasa lamban berjalan kala ku harus menjalankan segala tugasku di sini.
Teman, terkadang telponmu tak sempat ku angkat dengan berbagai alasan sibukku.
Teman, asal kau tahu, aku selalu rindu padamu.
Teman, ku ingin ceritakan sedikit. Semakin jauh jarak ku tempuh, semakin membuatku tak luput dari jalan yang berlubang dan licin.
Teman, saat terjatuh ku ingat dulu. Selalu di saat ku datang membawa luka-lukaku ke hadapanmu,kau langsung mengambil perban kemudian membalutnya dengan hati-hati.
Teman, saat ada hal yang menyakitiku dan ku kembali datang menangis di depanmu, kau langsung bergerak menyeka air mataku dengan penuh kasih.
Teman, kau memelukku dan kau juga merasakan kesakitanku.
Teman, kemudian kau berkata padaku, ”TENANGLAH SAHABAT, TIDAK ADA KEPEDIHAN YANG BEGITU DALAM YANG HARUS DITANGGUNG DI DALAM CINTA."
Teman, tak perlu kau risaukan aku lagi. Saat sakit kepala, aku akan segera meminum obat dan berapa jam kemudian sakitnya akan sembuh.
Teman, jika aku tergelincir lagi kau tak usah khawatir, perban yang kau berikan padaku tak ada habisnya. Aku akan langsung membalut lukaku seperti yang telah kau contohkan itu.
Teman, rasanya masih banyak yang ingin kuceritakan. Namun halaman dan baris-barisnya tak cukup memuat semuanya.
Teman, Jangan lupa jaga kesehatan dan makan yang teratur. Jika ada waktu bersahabat aku kan datang menemuimu.
Salam rindu dan berjuta cinta dariku untukmu yang jauh di sana, Dear Mama. :-)
0 comments:
Post a Comment
Saya sangat berterima kasih anda bersedia memberikan komentar untuk tulisan saya. :-)